Sejarah Pondok Pesantren An-Nahl
Pondok Pesantren An-nahl terletak di desa Karangreja Rt 05, Rw 03, Kecamatan Kutasari,
Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Di dirikan oleh 1. H. Kosim BA, 2. KH. Fitron Ali Sofyan, 3. K.
Toin Asngad S.Ag pada tanggal 5 Maret 2001.
Dahulu sebelum berdirinya pondok pesantren An-Nahl sudah ada sebuah musholah/langgar yang
di dirikan oleh mbah Suhaimi Ranawireja dan mbah Sukinah selaku kakek dan nenek dari KH. Fitron Ali
Sofyan. Mushola itu sejak dulu sudah biasa untuk menginap santri-santri kalong atau santri-santri yang
tidak mukim; yaitu anak-anak muda di sekitar wilayah mushola. Dulunya mushola itu bernama Alhikmah yang menjadi cikal-bakal berdirinya pondok pesantren An-Nahl.
Seusai belajar di pondok pesantren Al-ihya ‘ulumaddin Kesugihan Cilacap KH. Fitron Ali Sofyan
dari tahun 1989 sampai 2001 beliau pulang ke kampung berniat untuk mengamalkan ilmu dan
melaksanakan amanat KH.Ahmad Mustholih Badawi selaku guru spiritualnya dengan di bantu oleh ayah
handanya H. Kosim dan oleh kakak iparnya K. Toin Asngad alumnus pondok pesantren Al-hidayah
Karangsuci Purwokerto, dari situlah awal mula pondok pesantren An-nahl di dirikan.
Perkembangan Pondok Pesantren An-Nahl
Bermula dari mushola yang di dirikan pada tahun 1979 lalu mulai di dirikan Pondok Pesantren pada tahun 2001 dengan menambah satu aula dan empat kamar untuk asrama santri, dengan bertambahnya jumlah santri maka mulai di bangunlah aula ke dua dengan rancangan dua lantai pada tahun 2003. Lantai atas untuk asrama santri sedang lantai bawah untuk tempat mengaji. Setelah terbentuknya TPQ ( Taman Pendidikan Al-Quran) dan Madrasah Diniyah yang bersamaan dengan berdirinya pondok pesantren, kemudian didirikan lembaga pendidikan anak yang semi formal PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) pada tahun 2004.
Dalam rapat musyawarah wali santri yang kebetulan sebagian anak santrinya telah lulus dari MTs menghendaki di bukanya sekolah menengah umum, maka pada tahun 2013 di bawah naungan Yayasan An-nahl El-Qosimi Purbalingga yang di sahkan oleh KEMENKUMHAM (Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia) maka di dirikanlah Madrasah Aliyah El-Qosimi (MAQ) Menggunakan nama El-Qosimi menisbatkan kepada ayah kiai Fitron Ali Sofyan, karena semasa hidupnya bapak H. Kosim, BA dan Ibu Hj. Hindun selaku orang tua berharap besar putranya kelak memiliki sekolahan sendiri, dan sekarang impian beliau pun terwujud.
VISI :
ILMU MANFAAT MEWUJUDKAN MASLAHAT
MISI :
1. MENGHANTARKAN SANTRI YANG BERILMU, BERAMAL DAN IKHLAS
2. MENGHANTARKAN SANTRI YANG BERMANFAAT UNTUK SESAMA
3. MENGHANTARKAN SANTRI YANG MENCINTAI AGAMA DAN TANAH AIR
Filosofi An-Nahl
An-Nahl yang berarti lebah madu adalah salah satu hewan yang di angkat oleh Allah Swt menjadi
surat dalam Al-Quran.
Lebah adalah hewan pekerja sosial ia selalu hinggap di bunga dan membantu penyerbukan, dan
pulang dengan membawa madu yang sebagian besar di berikan untuk manusia. Lebah tidak pernah tertipu
oleh bunga plastik ia juga mempunyai aturan atau manajemen kerja yang sangat rapi, lebah juga hewan
yang berani berkorban untuk melindungi koloninya.
Dari filosofi lebah ini di harapkan pondok pesantren An-nahl bisa mengkader santri-santri yang
berjiwa seperti lebah; yaitu pekerja keras, pekerja sosial, tidak mudah tertipu oleh hal-hal yang palsu
dalam hidup, selalu bermanfaat untuk orang banyak, bisa menguasai manajemen, dan mau berkorban
untuk orang lain. Maka An-nahl ditetapkan menjadi nama pondok pesantren.