KEGIATAN PENUNJANG
Kegiatan penunjang merupakan kegiatan santri pp Annahl yang direalisasikan sebagai
upaya mendukung terlaksananya kegiatan pondok pesantren. Disamping itu, untuk membekali
santri dengan berbagai macam kemampuan penunjang yang akan sangat dibutuhkan dalam hidup
bermasyarakat.
Secara umum, tujuan diadakannya kegiatan penunjang adalah untuk mendukung
berjalannya kegiatan pokok pesantren agar mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan
dan target yang telah ditentukan.
Jenis jenis kegiatan penunjang yang dilaksanakan di pp Annahl antara lain:
Tahlil
Tahlilan merupakan rangkaian doa yang telah disusun sedemikian rupa untuk memohon
pertolongan dan permintaan seorang hamba kepada sang Kholik, disamping itu, tahlilan
merupakan penghubung kita dengan para pendahulu yang sudah wafat.
Kegiatan ini dilakukan secara sentral pada malam jum’at dengan dipimpin oleh pengasuh
atau dewan kyai pp Annahl yang bertempat di aula/mushola pondok.
Tujuan diadakanya kegiatan ini adalah sebagai upaya menanamkan rasa kehambaan pada
diri santri dihadapan Allah Swt. Disamping itu, agar paara santri terbiasa berdzikir dan berdoa
kepada Allah Swt sehingga imanya semakin kuat.
Pengajian Selasaan
Pengajian Selasaan merupakan salah satu sistem pengajian yang diterapkan oleh pp
Annahl dengan metode ceramah. Pengajian ini dilaksanakan setiap malam selasa setelah
menjalankan shalat Isya berjamaah dan bertempat di Aula/Mushola.
Sebelum pengajian dimulai, terlebih dahulu para santri membaca Syiir Tanpo Waton karya
KH.Abdurrahman Wahid (Gus Dur) diteruskan pembacaan doa “Saaltuka” yang dipandu oleh
pengurus.
Tujuan diadakanya pengajian selasaan adalah:
a. Sebagai sarana untuk memberikan motivasi, bimbingan serta arahan pengasuh atau
dewan kyai terhadap para santri secara sentral.
b. Sebagai sarana penyampaian materi atau pengetahuan ilmu agama dengan metodologi
ceramah.
c. Membekali santri tentang cara-cara dakwah dimasyarakat.
Rotiban
Rotiban merupakan suatu kegiatan mujahadah berjamaah yang dilakukan sebagai amalan
rutin di pp Annahl. Amalan ini merupakan salah satu amalan dari Ny ‘Aisyah binti KH.
Abdullah Mukri (Istri KH.Badawi Hanafi) yang derealisasikan sampai sekarang.
Adapun rotib yang dijadikan amalan di pp Annahl adalah Rotibul ‘Attos. Pengamalan
rotib ini harus melalui proses ijazah.
Tujuan diadakanya kegiatan ini adalah:
a. Memupuk kebribadian santri dalam bermujahadah dan berdzikur untuk meningkatkan
keimanan pada Allah Swt.
b. Sebagai amalan untuk tolak bala’ (musibah).
Sama’an Al Qur’an
![]()
“Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan
tenang agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-A’raf: 204)
Begitu pentingnya penjagaan Al Qur’an, maka diadakanlah kegiatan sama’an Al Qur’an
seminggu sekali.
Sama’an Al Qur’an berarti pekerjaan mendengarkan dan menyimak Al Qur’an dengan seksama
oleh para hafidz atau hafidzah.
Kegiatan ini dilaksanakan rutin pada hari Jum’at pagi setelah melakukan jamaah sholat
Shubuh. Sama’an Al Qur’an ini dilaksanakan di Aula/Mushola pondok.
Tujuan diadakanya kegiatan sama’an Al Qur’an adalah:
a. Santri dapat mengetahui dan mempraktekan bacaan Al Qur’an dengan benar.
b. Untuk menjaga hafalan serta memperlancar bacaan para hafidz atau hafidzah.
c. Membantu santri dalam belajar membaca Al Qur’an.
Pembacaan Maulid Simtu Duror
Yang dimaksud kegiatan ini adalah pembacaan Maulid Simtu Duror secara bersama sama
dengan lantunan yang indah. Kegiatan ini rutin dilaksanakan oleh seluruh santri pada malam
jum’at setelah shalat Isya.
Dalam kegiatan ini, para santri melantunkan beberapa syair sholawat secara bersama
sam yang dipandu oleh petugas.
Tujuan kegiatan pembacaan maulid simtu duror adalah:
a. Untuk memupuk rasa cinta santri kepada Nabi Muhammad Saw.
b. Membekali santri dalam hidup bermasyarakt dalam kegiatan keagamaan.
Khitobah
Khitabah adalah suatu kegiatan santri yang lebih dispesifikasikan untuk berlatih dakwah
dengan metode ceramah. Dalam kegiata ini dibuat acara acara tertentu seperti; peringatan maulid
Nabi Muhammad Saw, dengan sitem para santri bergiliran menyampaikan materi yang sesuai
dengan tema, seperti memberikan sambutan panitia, pejabat pemertintah, memberikan mauidzoh
hasanah, dll.
Tujuan diadakanya kegiatan khitobah adalah:
a. Melatih santri untuk berbicara didepan umum
b. Membekali santri untuk menjadi seorang muballigh yang bertujuan pada da’wah Islam
pada masyarakat luas.
Muhafadzoh
Yang dimaksud dengan kegiatan muhafadzoh di pp Annahl adalah hafalan hafalan nadzom ilmu alat. Dalam hal ini, santri bersama sama melantunkan bacaan nadzom ilmu alat yang telah dihafal dengan alunan lagu sesuai bahar nadzom tersebut.
Secara umum, tujuan diadakanya kegiatan muhafadzoh adalah:
a. Sebagai sarana untuk memfasilitasi santri dalam menguatkan hafalanya, khususnya yang terkait dengan ilmu alat.
b. Membantu santri dalam pendalaman ilmu alat dan membantu santri dalam mengkaji dan memahami kitab kuning.
Ziarah Kubur
![]()
Dahulu saya melarang menziarahi kubur, adapun sekarang, berziarahlah , karena yang demikian itu akan mengingatkanmu akan hari akhirat, ( HR.Ahmad, Muslim dan Ashhaabussunan.
Ziarah kubur merupakan salah satu kegiatan santri pp Annahl yang dianjurkan. Yang dimaksud ziarah kubur disini yaitu ziarah ke makam para auliya dan para ulama untuk mendoakan dengan membaca tahlil,yasin,atau ayat Al Qur’an lainya.
Ziarah kubur tersebut meliputi:
a. Ziarah ke makam keluarga pondok pesantren Ziarah ke makam keluarga pondok pesantren adalah kegiatan mendoakan para keluarga dan kerabat pengasuh pp Annahl yang dilakukan secara sentral serta melibatkan semua elemen pondok pesanteren meliputi pengasuh, keluarga, santri dan masyarakat.
b. Ziarah Walisongo Ziarah walisongo adalah kegiatan ziarah ke makam walisongo dan para ulama yang telah mengembangkan agama Islam di Indonesia. Kegiatan ini rutin dilakukan setahun sekali, namun tidak secara keseluruhan makam wali yang ada di Indonesia diziarahi semua, tetapi secara bergiliran sesuai dengan kesepakatan rapat panitia ziarah.
Tujuan diadakanya ziarah walisongo adalah:
1). Menamkan kesadaran santri untuk menjalalankan sunah Rasul.
2). Menginagtkan para santri untuk selalu ingat mati.
3). Mengajak para santri khususnya untuk mengenal para auliya dan ulama agar dapat mengambil hikmah dari merek.